Turki Larang Warganya Kunjungi As

Buntut dari kemenangan Donald Trump dalam pilpres,Turki menerbitkan larangan berkunjung ke Amerika Serikat untuk warga negaranya Sabtu sesudah kementerian luar negeri menyampaikan demonstrasi masyarakat AS menentang presiden terpilih Donald Trump terus meningkat.

"Mempertimbangkan risiko dan tensi masyarakat terkait bencana tersebut, warga kami yang tinggal di AS, atau akan ke negara itu semoga waspada," kata kementerian tersebut.

Pengunjuk rasa berencana kembali mengadakan demonstrasi di sejumlah kota AS, Sabtu memprotes Trump yang dianggap mengancam hak asasi insan dan hak warga negara. Aksi itu digelar satu hari sesudah seorang demonstran ditembak di Portland, Oregon.

Kementerian Luar Negeri AS bulan kemudian memperbarui kebijakan larangan berkunjungnya ke Turki. Pihak itu memerintahkan keluarga pegawai konsulat di Istanbul semoga meninggalkan negara itu. Mereka menilai keselamatan warga AS terancam di sana.

Tensi dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu cukup meningkat, khususnya sesudah Turki mendesak AS untuk memulangkan Fethullah Gulen. Ulama itu dituduh pemerintah Turki bertanggung jawab atas perebutan kekuasaan gagal Juli lalu. Perdana Menteri Turki Binali Yildirim berharap hubungan bilateral dengan AS sesudah kemenangan Trump sanggup meningkat. Ia juga kembali mendesak ekstradisi Gulen. (rol)


Sumber http://www.detiknews.co